ivaa-online.org
PELAKU SENI

Dicti Art Laboratory

Dicti Art Laboratory merupakan inisiatif pengarsipan yang juga fokus pada diseminasi pengetahuan sejarah seni rupa Indonesia. Nama “Dicti” diambil dari istilah “dictionary”, dan kemudian menjadi semangat dasar untuk Dicti Art Laboratory sebagai laboratorium kajian seni rupa berbasis arsip dan pustaka. Dicti Art Laboratory didirikan pada 2011.

Beberapa buku terbitan mereka adalah “Menimbang Ruang Menata Rupa” (2016), “Diksi Rupa: Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa” (2018), dll. Selain itu Dicti Art Laboratory juga menggelar pameran sebagai cara lain untuk aktivasi arsip dan diseminasi pengetahuan darinya. Salah satunya adalah “Pameran Seni Rupa: Masa Lalu Belumlah Usai” pada 20 Januari hingga 2 Februari 2020 di TEMBI Rumah Budaya, Bantul, DIY. Dalam pameran ini Dicti Art Laboratory memamerkan koleksi poster terpilih pameran seni rupa di Indonesia dalam rentang waktu 1974-2019. Isu yang paling banyak digarap oleh mereka adalah seputar koleksi Bung Karno, karya seni daam pasar, dan sejarah seni rupa Indonesia.

Mikke Susanto dan Rina Kurniati adalah pendiri inisiatif ini. Mikke merupakan staf pengajar di Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta. Selain mengajar Mikke juga sudah banyak menguratori pameran seni rupa dan menjadi kurator konsultan untuk Istana Kepresidenan Indonesia. Aktivitas mengoleksi arsip dan buku yang dilakukan Mikke serta Rina menjadi cikal bakal berdirinya Dicti Art Laboratory. Buku tertua koleksi mereka bertarikh 1800-an. Selain itu ada pula koleksi komik tahun 1960-an. Beberapa koleksinya dapat dilihat di akun Instagram Dicti Art Laboratory. Saat ini, selain Mikke Susanto, anggota tim lainnya adalah Tomi Firdaus dan Achmad Fiqhi.